Jangan Sandarkan Nikmat Kepada Selain Allah
Daftar Isi
Sebagai makhluq yang hidup di muka bumi, sedari kita dilahirkan, kita semua menyadari akan nikmat yang Allah berikan kepada kita. Nikmat bernafas, berjalan, melihat, mendengar dan berbagai macam nikmat nikmat yang tak terhingga. Allah berfirman :
(وَمَا بِكُم مِّن نِّعۡمَة فَمِنَ ٱللَّهِۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَیۡهِ تَجۡـَٔرُونَ)
"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.". [Surat An-Nahl 53]
Ayaat diatas menunjukkan akan keumuman dari lafadz "Nikmat". Artinya segala macam bentuk nikmat apakah itu yang kecil atau besar, perkara yang remeh atau tidaknya, maka itu semua datangnya dari Allah Ta'ala.
Namun amat disayangkan, sering sekali kita menyandarkan nikmat tersebut kepada selain Allah. Terlontarlah ucapan-ucapan yang tak sepantasnya diucapkan. "Kalau bukan karena bapak haji, saya ga ada kerjaan". "Untung aja supirnya jago, kalau engga udah ketabrak". "Kalau rumah ini ga dijagain anjing, pasti udah kemasukan maling".
Amat sering ucapan di atas terlantun dari lisan kita. Sengaja ataupun tidak. Sadar ataupun tidak. Padahal ternyata ucapan tersebut mengandung suatu kesyirikan yang tidak kita sadari. Allah berfirman mensifati orang-orang kafir :
(یَعۡرِفُونَ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ ثُمَّ یُنكِرُونَهَا وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ)
"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah." [Surat An-Nahl 83]
Hendaknya bahkan wajibnya kita sadari bahwa segala nikmat ataupun petaka datang nya dari Allah Ta'ala. Adapun manusia, benda, atau yang lainnya. Itu semua hanya sebab semata dan berada di bawah kekuasaan Allah Ta'ala. Maka jangan sandarkan nikmat tersebut kepada sebab itu, akan tetapi sandarkanlah kepada Allah Ta'ala.
Karenanya, ketika kita mendapatkan nikmat pujilah Allah bersyukurlah kepada Allah Ta'ala. Jangan yang kepada yang lain. Allah berfirman :
(فَٱذۡكُرُونِیۤ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُوا۟ لِی وَلَا تَكۡفُرُونِ)
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu! Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku!." [Surat Al-Baqarah 152]
Ucapkanlah ! "Alhamdulillah, karena Allah kemudian pak haji akhirnya saya bisa bekerja". Sandarkanlah segala nikmat hanya kepada Allah jangan kepada selainnya !! Sehingga tidak ada sedikitpun ketergantungan hati kepada selain Allah.
Sebuah perkataan yang menarik dari Syaikhul Islaam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
مَا مِن أَحَدٍ تَعَلَّقَ بِمَخْلُوقٍ إِلَّا وخُذِلَ وَمَا مِنْ أَحَدٍ تَعَلَّقَ بِمَخْلُوقٍ فِي حُصُولِ نَفْعٍ لَهُ أَو انْدفَاعِ مَكْرُوهٌ إلا خُذِلَ
"Tidak ada seorangpun yang bergantung kepada makhluq, melainkan ia pasti akan dikecewakan. Tidaklah seorangpun bergantung kepada makhluq dalam mendapatkan manfaat atau menolak mudhorot melainkan pasti ia akan dikecewakan." (Majmu' Fataawa : 1/29)
Maka, sandarkanlah segala nikmat hanya kepada Allah Ta'ala. Dan bergantunglah hanya kepada Allah Ta'ala.
Wabillahittaufiq.
Disadur dan diringkas dari kitab :
At Tamhiid Li Syarhi Kitabit Tauhid (Karya : Syaikh Shaalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh). Hal 466-470.
Zia Abdurrofi
Bogor, 11 Agustus 2022
Posting Komentar