Istiqomah

Daftar Isi

 

Dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu disebutkan Rasulullah shalallahu'alaihi 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قلبه. [رواه أحمد وصححه الألباني في السلسلة الصحيحة]

"Tidak akan Istiqomah iman seorang hamba hingga hatinya Istiqomah." (HR. Ahmad (13048) dishahihkan al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 2841).

Imam Ibnu Rajab rahimahullah  menegaskan: "Yang dimaksud dengan Istiqomahnya iman yaitu Istiqomahnya amalan anggota badan. Sebab amalan anggota badan tidak akan Istiqomah hingga Istiqomahnya hati. Dan makna Istiqomahnya hati yaitu tatkala hati itu dipenuhi dengan cinta kepada Allah, cinta kepada ketaatan dan benci terhadap berbagai maksiat kepada-Nya." 

Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah menuturkan: 

داو قلبك. فإن حاجة الله إلى العباد صلاح قلوبهم.

"Obatilah hatimu. Sebab yang menjadi incaran Allah terhadap seorang hamba adalah kebaikan hati-hati mereka." 

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah menuturkan: "Mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengan hati lebih utama dibandingkan mengetahui hukum-hukum anggota badan. Sebab ia merupakan hal yang pokok. Sedangkan hukum-hukum anggota badan adalah cabangnya. Ia juga merupakan tempat perhatian Allah (terhadap sang hamba) sebagaimana yang terdapat dalam hadits muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

 إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian." (HR. Muslim (no. 2564)).

Beliau hafizhahullah menuturkan lagi: "Hati adalah pondasi. Jika ia Istiqomah di atas ketaqwaan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan kejujuran, maka seluruh anggota badan juga akan Istiqomah dengan menjalankan ketaatan kepada Allah, berupaya meraih keridho'an-Nya Jalla fi Ula." 

📚 Ahaditsu Ishlahil Qulub (hal. 9-10)