ZMedia Purwodadi

Raihlah Keinginanmu dengan Menyembunyikannya

Daftar Isi

 



Seringkali manusia ketika memiliki suatu planing atau keinginan yang ingin dituju, ia menceritakannya kepada orang lain. Sehingga seringkali pula planing yang ingin dikejar atau keinginan yang ingin dituju itu tidak ia dapatkan. Dalam hal ini, terdapat hadits dari Abu Hurairoh secara marfu’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِسْتَعِيْنُوْا عَلَى إِنْجَاحِ الحَوَائِجِ بَالكِتْمَانِ، فَإِنَّ كُلَّ ذِيْ نِعْمَةٍ مَحْسُوْدٌ

“Mintalah pertolongan untuk menyukseskan keinginan-keinginan kalian dengan cara menyembunyikannya. Karena setiap orang yang diberi nikmat pasti ada yang hasad.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah 3/436)

 

Dari hadits di atas dapat dipetik beberapa faidah,

- Setiap manusia pasti punya keinginan yang ingin dicapai, keinginan yang ingin direalisasikan. Maka hendaknya jangan ia sampaikan keinginannya tersebut kepada setiap orang yang ia kenal. Karena tidak bisa dipastikan kalau orang tersebut tidak memiliki sifat hasad. Sehingga sifat hasad inilah yang dapat menghilangkan tujuan dan keinginan tersebut.

- Pada hadits di atas terdapat motivasi untuk menyembunyikan keinginan, cita-cita, ataupun tujuan-tujuan dalam hidup. Kendati hal ini bukanlah suatu hal yang wajib. Namun tentunya ketika kita menyembunyikan keinginan-keinginan kita, hal ini akan lebih dekat kepada keberhasilan.

- Orang-orang yang hasad terhadap kita akan selalu ada kapanpun dan di manapun. Yang terkadang tidak bisa ditebak keadaannya, tidak terlihat dari fisik tubuhnya.

Karena hasad ini adalah penyakit hati yang menggrogoti sebagian manusia. Selain ia tidak ridha terhadap takdir Allah kepada orang lain, ia pun berharap bahkan berkenginan kuat untuk nikmat itu hilang dari diri kita. Tidak sampai di situ, ia juga berharap agar nikmat itu pindah kepada dirinya.

- Ingatlah penggalan terakhir dari hadits di atas, setiap nikmat yang diproleh selalu ada yang hasad terhadapnya. Hal ini sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak menceritakan nikmat, pencapaian, dan lain sebagainya kepada seluruh orang yang kita kenal.

Adapun ayat terakhir dalam surat Adh-Dhuha, kita diperintahkan untuk menceritakan nikmat tersebut hanya kepada orang yang benar-benar dekat dan kita yakini ketika menceritakan nikmat tersebut iapun akan merasakan kegembiraan yang sama dengan kita.

 

Wallahu’alam.

Semoga bermanfaat

 

 

Zia Abdurrofi

Jakarta, 17 Jumadil Awwal 1446H / 20 Oktober 2024



Posting Komentar