Raihlah Keinginanmu dengan Menyembunyikannya
Seringkali manusia ketika
memiliki suatu planing atau keinginan yang ingin dituju, ia menceritakannya
kepada orang lain. Sehingga seringkali pula planing yang ingin dikejar atau
keinginan yang ingin dituju itu tidak ia dapatkan. Dalam hal ini, terdapat
hadits dari Abu Hurairoh secara marfu’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
اِسْتَعِيْنُوْا عَلَى إِنْجَاحِ الحَوَائِجِ بَالكِتْمَانِ، فَإِنَّ كُلَّ ذِيْ نِعْمَةٍ مَحْسُوْدٌ
“Mintalah pertolongan untuk menyukseskan keinginan-keinginan
kalian dengan cara menyembunyikannya. Karena setiap orang yang diberi nikmat
pasti ada yang hasad.” (Dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah 3/436)
Dari hadits di atas dapat dipetik beberapa faidah,
- Setiap manusia pasti punya keinginan yang ingin dicapai,
keinginan yang ingin direalisasikan. Maka hendaknya jangan ia sampaikan
keinginannya tersebut kepada setiap orang yang ia kenal. Karena tidak bisa
dipastikan kalau orang tersebut tidak memiliki sifat hasad. Sehingga
sifat hasad inilah yang dapat menghilangkan tujuan dan keinginan
tersebut.
- Pada hadits di atas terdapat motivasi untuk menyembunyikan
keinginan, cita-cita, ataupun tujuan-tujuan dalam hidup. Kendati hal ini
bukanlah suatu hal yang wajib. Namun tentunya ketika kita menyembunyikan keinginan-keinginan
kita, hal ini akan lebih dekat kepada keberhasilan.
- Orang-orang yang hasad terhadap kita akan selalu ada
kapanpun dan di manapun. Yang terkadang tidak bisa ditebak keadaannya, tidak
terlihat dari fisik tubuhnya.
Karena hasad ini adalah penyakit hati yang menggrogoti
sebagian manusia. Selain ia tidak ridha terhadap takdir Allah kepada
orang lain, ia pun berharap bahkan berkenginan kuat untuk nikmat itu hilang
dari diri kita. Tidak sampai di situ, ia juga berharap agar nikmat itu pindah
kepada dirinya.
- Ingatlah penggalan terakhir dari hadits di atas, setiap
nikmat yang diproleh selalu ada yang hasad terhadapnya. Hal ini sebagai bentuk
kehati-hatian agar tidak menceritakan nikmat, pencapaian, dan lain sebagainya
kepada seluruh orang yang kita kenal.
Adapun ayat terakhir dalam surat Adh-Dhuha, kita
diperintahkan untuk menceritakan nikmat tersebut hanya kepada orang yang
benar-benar dekat dan kita yakini ketika menceritakan nikmat tersebut iapun
akan merasakan kegembiraan yang sama dengan kita.
Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat
Zia Abdurrofi
Jakarta, 17 Jumadil Awwal 1446H / 20 Oktober 2024

Posting Komentar